PERAN
KELUARGA DALAM PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA
Peran Fungsi
Keluarga dalam Membangun Moral Bangsa
Keluarga merupakan institusi
terkecil dalam masyarakat. Masyarakat adalah unit yang membentuk negara. Oleh
karena itu, keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan setiap karakter
individu. Karakter merupakan kunci bagi sumber daya manusia yang berkualitas.
Sehingga, pendidikan karakter sejak usia dini merupakan hal yang penting.
Berbagai
masalah yang dihadapi di negara kita salah satunya diakibatkan oleh adanya
krisis karakter para pejabat negara. Misalnya saja kasus korupsi. Tidak
hanya masalah pejabat negara dengan kasus korupsinya saja, namun juga masalah
generasi muda bangsa yang nampaknya sudah jauh dari perilaku baik. Sebut saja
tauran antar pelajar, sex pra nikah atau bahkan hal terkecil seperti menyontek,
berlaku tidak sopan dengan teman, orang tua maupun guru dan berbicara tidak
baik.
Padahal semestinya masalah tersebut
tidak akan terjadi jika keluarga melakukan fungsinya dengan benar. Semakin
hari, dapat terlihat bahwa hancurnya nilai luhur yang terkandung dalam
keluarga. Fungsi keluarga menurut Effendi 1998 khususnya fungsi
psikologis adalah memberikan perhatian diantara anggota keluarga, memberikan
pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan identitas keluarga.
Fungsi pendidikan yaitu salah satunya adalah mempersiapkan anak untuk kehidupan
dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya dalam kehidupan dewasa, serta
fungsi sosialisasi yaitu membentuk norma tingkah laku sesuai dengan
perkembangan anak. Sebenarnya, bila keluarga melakukan fungsinya dengan baik,
maka semua masalah yang terkait dengan krisis karakter akan terselesaikan.
Namun, keluarga seringkali
melewatkan begitu saja fase kritis dalam pembentukan sikap moral anak.
Kadangkala orang tua tidak memikirkan bagaimana perkembangan moral anaknya
sehingga tidak terlalu fokus dalam membentuk karakter anak agar menjadi seorang
pribadi yang berkualitas di masa yang akan datang.
Dengan tuntutan globalisasi dan
perkembangan teknologi saat ini, komunikasi antar anggota keluarga terkadang
sangat sulit dilakukan. Dengan kesibukan orang tua yang bekerja, seringkali
keluarga hanyalah tempat untuk menginap saja. Tidak ada pendidikan dan
sosialisasi yang diberikan orang tua kepada anaknya. Sekarang, juga
banyak kasus perceraian yang dapat berdampak buruk terhadap anak. Anak broken
home rentan sekali terbawa arus negatif pergaulan, apalagi anak tersebut
adalah anak remaja.
Media, khususnya media televisi juga dapat menyumbang
dampak negatif dalam pengembangan karakter individu. Sebagian besar pasti
setiap keluarga mempunyai televisi di rumahnya. Sehingga dampak yang diberikan
oleh media siaran ini bisa cukup besar. Sekarang ini, sulit sekali menemukan
tayangan-tayangan yang bermanfaat khususnya tayangan untuk anak. Terkadang,
tayangan untuk anak tersebut sebenarnya tidak cocok bila ditonton oleh anak
kecil. Bila tidak ada perhatian orang tua secara khusus terhadap hal ini, anak
pun dapat terkena dampak yang negatif.
Penanaman spiritual pada anak sejak
dini juga penting dalam membangun karakternya. Misalnya saja, anak diajarkan
mengaji atau diberiahu tentang aturan-aturan agama dan mulai belajar
menerapkannya. Agar, saat ia remaja atau dewasa, sudah ada pengetahuan dan
tertanam dalam dirinya perilaku apa saja yang baik dan benar. Sehingga orang
tua tidak akan khawatir bila anaknya jauh dari mereka karena pribadinya sudah
terbentuk sikap yang baik. Seperti menurut Ratna Megawangi, bahwa dalam
pembentukan karakter, ada tiga hal yang berlangsung secara
terintegrasi. Pertama, anak mengerti baik dan buruk, mengerti tindakan apa yang
harus diambil, mampu memberikan prioritas hal-hal yang baik. Kemudian,
mempunyai kecintaan terhadap kebajikan, dan membenci perbuatan buruk. Misalnya
anak tidak mau berbohong karena berbohong itu hal yang buruk . Ketiga, anak
mampu melakukan kebajikan, dan terbiasa melakukannya.
Oleh karena itu, pembangunan
karakter tidak dapat terlepas dari keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar
individu tersebut. Keluarga merupakan hal yang terpenting, karena keluarga
ibarat akar yang menentukan akan menjadi apa dan bagaimana seorang individu
tersebut. Bila keluarga menjalankan fungsinya dengan baik, maka
individu-individu yang dilahirkan akan mempunyai moral dan karakter yang baik
sehingga dapat membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Bukan tidak
mungkin bila negara kita dapat terlepas dari berbagai masalah krisis
moral karena disusun oleh masyarakat yang mempunyai keluarga yang
berfungsi dengan baik
Sumber : http://ceritaanni.wordpress.com/2011/10/08/peran-fungsi-keluarga-dalam-membangun-moral-bangsa/
OPINI :
Ssaya pikir unit
keluarga, dalam arti yang paling evolusi adalah sebuah kelompok yang dibentuk
untuk menjaga anggota keluarga melalui kekerabatan yang terikat hubungan.
Mungkin kita hanya membuat emosi seperti cinta dan kesetiaan untuk obligasi
kita lebih tegas kepada orang-orang yang kita istilahkan "bibi, paman,
ibu, dan, ayah" sehingga kita dapat mencapai keberhasilan materi lebih
mudah. Jika kita concieve keluarga dalam istilah-istilah yang dingin, maka kita
mulai melihat bahwa unit keluarga yang kuat memberikan kontribusi untuk tujuan
kapitalistik perbaikan diri dan self-promosi, terutama jika kita memperpanjang
pengertian diri untuk keluarga kami sebagai sebuah konsep.
Jika cinta dan
kesetiaan dan rasa hormat adalah nyata, dan kita benar-benar tidak memiliki
ikatan dengan keluarga kita, maka kita harus melihat masyarakat dalam cahaya
hangat. Jika masyarakat terdiri dari keluarga yang bertukar barang dan mengejar
tujuan, maka unit keluarga priviliged untuk menggabungkan usahanya dengan
anggotanya untuk melakukan budaya layanan altruistik. Aku akan meninggalkan
pikiran saya di sini, tapi saya akan mendorong pembaca untuk berpikir tentang
bagaimana definisi yang terakhir membawa "definisi keluarga." Di sini
kita melihat konservatif membuat Hullaballoo tersebut selama ke
No comments:
Post a Comment