Thursday, April 24, 2014

KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN



KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN

Definisi Pembangunan
Pembangunan adalah seperangkat usaha yang terencana dan terarah untuk menghasilkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejaahteraan manusia. Ekonomi berkelanjutan adalah buah dari pembangunan berkelanjutan. Ekonomi yang demikian tetap memelihara basis sumberdaya alam yang digunakan. Tata ekonomi yang seperti ini dapat terus berkembang dengan penyesuaian-penyesuaian, dan dengan menyempurnakan pengetahuan, organisasi, efisiensi teknis, serta kebijakan.

Kriteria Pembangunan
Kriteria dan indikator pembangunan berkelanjutan yang digunakan untuk menilai suatu usulan proyek MPB dikategorikan menjadi 4 kelompok: keberlanjutan lingkungan, ekonomi, sosial dan teknologi
Tiga kriteria pertama adalah mengenai dampak lokal dari usulan proyek MPB, sehingga batas wilayah evaluasi adalah lokal. Lebih spesifik lagi, lingkup evaluasi untuk kategori kriteria keberlanjutan lingkungan adalah wilayah yang mengalami dampak ekologis langsung akibat usulan proyek. Sementara lingkup evaluasi untuk kategori kriteria keberlanjutan ekonomi dan sosial adalah batas administratif kabupaten. Bila dampak ekonomi dan sosial dirasakan lintas kabupaten maka batas administratsi yang digunakan adalah semua kabupaten yang terkena dampak. Berbeda dengan ketiga kategori kriteria lainnya, batas evaluasi dari keberlanjutan teknologi adalah di tingkat nasional.
Suatu usulan proyek harus memenuhi semua indikator untuk mendapatkan persetujuan nasional. Metode "ceklist" digunakan untuk mengevaluasi usulan proyek CDM. Pengusul proyek harus memberikan penjelasan dan justifikasi bahwa usulan proyeknya memenuhi semua indikator. Bilamana memungkinkan, penjelasan tersebut memasukkan perbandingan antara kondisi sebelum dan sesudah adanya proyek. Data-data kuantitatif maupun kualitatif sebagai penunjang justifikasi sebaiknya juga disertakan. Penjelasan juga dapat mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku yang berkaitan dengan indikator, atau mengacu pada dokumen-dokumen penunjang yang dilampirkan pada formulir aplikasi. Pada saat evaluasi, Tim Teknis dan/atau Para Pakar harus menandai setiap indikator dengan "ya", "tidak", atau "tidak berhubungan". Usulan proyek berhasil lolos dari kriteria keberlanjutan apabila "tidak" tidak pernah ditandai.
 
Dialog Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan 2015-2019
Pada hari Kamis (30/1), diadakan Dialog “Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan 2015-2019” di Kementerian PPN/Bappenas. Dialog Pembangunan berkelanjutan merupakan proses pembangunan yang berprinsip pada “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan”. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kerusakan lingkungan dengan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial. Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan salah satu mandat hasil pertemuan the United Nations Conference on Sustainable Development (UNCSD) yang diselenggarakan di Rio de Janeiro pada Juni 2012.
Indonesia, yang diwakili oleh Kemlu bersama dengan Kementrian PPN/Bappenas,  bersama dengan negara anggota PBB lainnya menjadi salah satu  negara yang berbagi 30 kursi  dalam Open Working Group on Sustainable Development Goals (OWG on SDGs) untuk mendiskusikan 20 kelompok isu, untuk menjadi masukan (hasil bottom up) dalam penyusunan Agenda Pembangunan Global Paska 2015.
Bapak Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas menjadi salah satu anggota Intergovernmental Committee of Experts on Sustainable Development Financing  (IG-SDF), yang akan menjadi bagian penting untuk aspek pendanaan pelaksanaan Agenda Pembangunan Paska 2015.
Deputi SDM dan Kebudayaan yang selama ini mengkoordinasikan MDG menyampaikan tentang capaian MDG dan lebih penting lagi, isu pembangunan manusia (remaining issues) yang masih perlu menjadi bagian dari Agenda Pembangunan Paska 2015.
Selain itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas bersama Menteri Keuangan dan Koordinator Perekonomian Nigeria dan Menteri Sekretaris Negara untuk Pembangunan Internasional Inggris menjadi Co-Chair untuk Global Partnership for Effective Development Cooperation (GPEDC).
Tahun 2014 adalah tahun terakhir KIB II; dan tahun bagi Pemerintah saat ini untuk menyiapkan rancangan teknokratik Pembangunan Jangka Menengan 2015-2019; RPJMN Tahap ke III dalam kurun RPJPN 2005-2025. Untuk itu, acara dialog ini menjadi salah satu proses yang penting di dalam menyempurnakan rumusan pembangunan berkelanjutan, baik untuk RPJMN 2015-2019 di tingkat nasional maupun proses penyusunan SDGs di tingkat global.


Sumber:

No comments:

Post a Comment